mitos-mitos di jogja…

Tinggal di Jogja lebih dari sepuluh tahun tampaknya cukup bagi saya untuk mendalami sedikit banyak denyut kehidupan kota ini, kota yang sering dianggap sebagai pusat budaya Jawa. Budaya yang bisa dibilang sarat akan mitos-mitos yang berkembang dan tentu saja sudah turun-temurun diceritakan oleh masyarakat sekitar.

Intinya sih, bukannya saya ingin mengajak teman-teman untuk berfikir irrasional ataupun melupakan kaidah-kaidah yang kita anut. Ya anggap saja sebagai cerita sebelum tidur seperti dongeng-dongeng di masa kecil. Seperti cerita Kancil Mencuri Ketimun, lho? Hehe…

Nah buat kamu nih, terutama pendatang yang berkeinginan atau sudah menempuh studi di Jogja, inilah sedikit mitos yang kamu harus tahu:

1. Memeluk Tugu Jogja
Mitos ini telah berkembang di kalangan mahasiswa sejak dahulu kala. Dari jaman saya masih kuliah sampai sekarang saya belum lulus lagi. Padahal perasaan sudah meluk Tugu berkali-kali sampe bobok-bobok disana segala, huehe… Tugu Jogja ini tepat berada ditengah-tengah perempatan jalan besar, salah satunya Jalan Mangkubumi yang menuju ke Jalan Malioboro. Biasanya pada malam hari banyak gerombolan anak muda yang berfoto-foto riang di depan ataupun samping Tugu Jogja yang pada awalnya bernama Golog Giling ini. Kamu pengen cepet lulus kuliah? Cepetan peluk Tugu! Jangan lupa foto-foto disana buat ditaruh di Friendster atau Multiply kamu *narsis mah kudu!*

2. Suara derap kaki kuda di malam hari
Nah, kalau kamu pas tengah malam tiba-tiba merasa mendengar suara andong lengkap dengan suara langkah derap kaki kuda melewati depan rumah atau kamar kamu, itu artinya kamu bakal betaaaaaaah sekali tinggal di Jogja. Mitosnya itu adalah suara andong milik Kanjeng Ratu Kidul yang memberi pangestu kepada kita untuk tinggal di Jogja dengan damai. Tapi hati-hati jangan kecelek seperti temen saya, merasa denger suara andong, eh yang lewat cuma tukang sate, hihi….

3. Minum air selokan Mataram
Kalau kamu tinggal di utara dan timur Jogja pasti sudah gak asing sama yang namanya selokan Mataram. Selokan yang melewati tempat hunian anak-anak kos di daerah Pogung sampai di daerah Babarsari yang menggurita akan kampus-kampus. Mitos yang berkembang nih kalau kamu minum air selokan ini katanya setelah kamu meninggalkan kota Jogja, suatu hari nanti pasti akan kembali dan terus kembali ke Jogja. Bisa jadi karena dapat jodoh cowok atau cewek asli Jogja, mungkin lho…. Tapi menarik juga nih! *tuing tuing*

4. Tidak boleh foto-foto di depan gerbang utama kampus UGM yang bertuliskan Universitas Gadjah Mada.
Nah! Ini yang paling menarik menurut saya, hehe… Mitosnya adalah kalau kamu belum lulus kuliah dan berani foto-foto di depan tulisan itu, maka kamu akan menjadi mahasiswa abadi, selamanya! S-E-L-A-M-A-N-Y-A! Duh kayak dikutuk aja….

Tapi entah kenapa memang biasanya mereka yang foto-foto disana adalah hanya wisudawan serta wisudawati atau sekedar pengunjung yang iseng. Kalau mahasiswa UGM sendiri jarang sekali yang iseng foto-foto disana. Ah saya tak mau foto disana, bisa jadi saya tambah lama nanti lulusnya. *meratapi nasib*

5. Suara korps drum band di waktu subuh
Dulu nih jaman saya SMP, entah kenapa sering denger suara musik drum band di waktu subuh, sempet bingung juga suara-suara itu berasal darimana? Sampai suatu hari tetangga cerita kalau mendengar suara musik itu artinya saya mendengar korps drum band dari kerajaan Merapi yang sedang apel pagi, hyuk. Gak ada artinya apa-apa sih, tapi memang gak semua orang bisa dengerin suara musik drum band yang berirama flat itu.

1 thought on “mitos-mitos di jogja…

Leave a reply to Eko SW Cancel reply